Bengkulu Selatan – Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan terus menggenjot produktifitas bidang pertanian. Salah satu program yang terus digalakkan Plt Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi yakni produksi jagung seluas 40 ribu hektar. Hal itu juga sehubungan dengan program pengentasan kemiskinan di Bengkulu Selatan.
“Mengapa harus jagung? Sebab kita, lahyyyan yang ada disini (Bengkulu Selatan) berpotensi ditanami jagung. Boleh kita lihat banyak lahan tidur atau pekarangan di lingkungan tempat tinggal yang tidak dimanfaatkan. Padahal bisa dimanfaatkan dan harga jualnya pun relatif stabil,” ujar Gusnan usai memantau hasil tanam jagung sejumlah petani di Desa Lubuk Ladung Kecamatan Kedurang belum lama ini.
Dikatakan Gusnan, bahkan saat ini pemerintah memiliki program replanting sawit. Pemerintah akan menyalurkan dana sekitar Rp25 juta untuk penanaman ulang sawit per hektarnya. Dengan catatan disela tanaman sawit tersebut ditanam jagung.
“Caranya sawit yang tua di tebang lalu ditanam dengan bibit sawit yang baru menggunakan bibit yang dibeli dari uang tadi. Nah, untuk peningkatan ekonomi masyarakat di tanam jagung di sela sela sawit tadi. Tiga bulan kemudian jagung yang ditanam sudah bisa dipanen. Dan harganya pun masih berkisar Rp4 ribu per kilogramnya. Jauh di bawah harga sawit saat ini,” ujar Gusnan.
Disisi lain Gusnan, mengimbau para peternak turut serta mensukseskan program tersebut. Yakni dengan mengandangkan ternaknya.
“Program ini tidak akan sukses tanpa ada kerjasama para peternak. Itulah kenapa saya terus meminta para peternak itu mengandangkan ternaknya. Tanpa kita sadari bahwa ternak yang terus diliarkan menjadi salah satu faktor penyebab kemiskinan di daerah ini. Bagaimana tanaman pekarangan atau pertanian mau tumbuh dengan baik kalau hewan ternak terus merusak. Tapi kalau dikandangkan tentu kesejahteraan bersama akan muncul dengan sendirinya,” demikian Gusnan. (MC Bengkulu Selatan)